A. E-BISNIS
Dengan meningkatnya pengembangan teknologi dan tuntutan bisnis yang kian
hari harus efisien dan dimana peluang komunikasi elektronik banyak
terbuka lebar maka semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi di dalam perusahaannya. Baik sebagai produk IT, instrument
manajemen, maupun cara berbisnis.
Sejak ditemukannya World Wide Web
dimulailah perkembangan yang signifikan bagi perkembangan bisnis di
seluruh dunia. Banyak output yang terjadi akibat penemuan World Wide
Web, antara lain menyebabkan pemakaian internet yang kian meningkat
secara eksponensial dan kini dapat diakses lewat telepon dan televisi.
Dengan adanya internet maka terciptalah dunia maya dimana orang dapat
membeli dan menjual barang sekaligus menciptakan pasar tersendiri.
Dunia virtual menyebabkan biaya produksi menurun sehingga barang dan
jasa dapat diperoleh secara lebih murah dari sebelumnya. Mekanisme
pasar virtual ada gilirannya menciptakan mekanisme bisnis tersendiri
yaitu isu keamanan data dan informasi (security and trust), penanganan
informasi yang efisien (efficient information handling), dan system
pembayaran secara elektronik, di samping isu-isu lain seperti munculnya
komunitas virtual dan institusi yang melayani layanan bisnis dan
komunikasi secara elektronik, yang kian hari juga kian banyak sejalan
dengan meningkatnya bisnis secara eletronik dan kesempatan membeli
secara elektronik.
Dalam Wikidpedia (2010) bisnis online, atau
biasanya disebut sebagai “e-bisnis” atau “e-bisnis”, dapat didefinisikan
sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau
information and communication technologies (ICT) untuk mendukung seluruh
kegiatan usaha. Apa manfaat bisnis cara biasa dengan bisnis elekronik ?
Metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan
data internal dan eksternal sistem pemrosesan lebih efisien dan
fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok dan mitra, dan untuk
lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan mereka.
E-bisnis
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel.
E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
pelanggan secara lebih baik.
Ada beberapa alasan mengapa orang begitu
tertarik untuk memulai bisnis di Internet antara lain : 180 juta orang
Amerika menggunakan internet setidaknya sekali sebulan. Tahun 2005 ada
sekitar 1.08 milyar penduduk dunia menggunakan internet sedidaknya
sekali sebulan. Diprediksikan pertumbuhannya akan mencapai 2 milyar
penduduk dunia pada tahun 2010. Pendapatan rata-rata dari bisnis
internet di rumahan adalah mencapai $66,790 (angka thn 2005) membuat
internet suatu pasar yang sangat menarik[1].
O’Brien menjelaskan bahwa secara umum ruang lingkup e-bisnis mencakup bidang-bidang specialisasi yang saling berhubungan[2] :
1. Enterprise resource planning
2. Customer relationship management
3. Enterprise application integration
4. Supply chain management
5. Online transaction processing
6. Enterprise collaboration
Secara
lebih mudah diterjemahkan bahwa e-bisnis melibatkan proses bisnis yang
mencakup seluruh rantai nilai: pembelian elektronik dan manajemen rantai
suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan,
dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Dengan kata lain, implementasi
e-bisnis harus memiliki fungsi yang saling mendukung. E-bisnis dapat
dilakukan dengan menggunakan Web, Internet, intranet, extranet, atau
beberapa kombinasi dari semuanya[3].
Untuk bentuk bisnisnya,
perusahaan harus memutuskan yang mana e-bisnis model terbaik sesuai
tujuan mereka. Berikut ini adalah model e-bisnis yang diadopsi[4] :
• E-shops
• E-commerce
• E-procurement
• E-malls
• E-auctions
• Virtual Communities
• Collaboration Platforms
• Third-party Marketplaces
• Value-chain Integrators
• Value-chain Service Providers
• Information Brokerage
• Telecommunication
• Customer relationship
B. Maksud dan Tujuan
Maksud
dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang mengambil tema Penerapan E-Bisnis di
Indonesia.
ANALISANYA
Kelihatannya,
Indonesia bukan hanya terkenal akan pasar mobile-nya yang besar, namun
juga apapun yang berhubungan dengan sosial, e-commerce dan games. Banyak
orang yang tertarik dengan e-commerce di Indonesia, tahun lalu adalah
tahunnya e-commerce, ditandai dengan diluncurkannya lebih dari 20
perusahaan e-commerce. Dan tentu saja banyak yang kemudian gagal,
menyisakan para pemain yang telah mapan seperti Rakuten, TokoBagus,
Plasa, Berniaga, Kemana, Tokopedia, dll.
Namun sejauh ini, belum ada
yang cukup sukses di pasar yang sangat luas dan penuh kesempatan ini.
Ada beberapa masalah yang mereka hadapi dalam menjalankan usahanya, saya
akan coba membahas sebagian dari permasalahan tersebut.
PERILAKU
Pertama-tama,
belanja online bukanlah sesuatu yang baru bagi orang Indonesia yang
tinggal di kota besar, mereka telah mengetahui tentang hal ini namun
entah kenapa tidak dilakukan. Mengapa? Dari hasil riset kami baru-baru
ini, sebagian besar orang Indonesia masih kurang mempercayai situs-situs
e-commerce, bukan tentang keamanan dari berbelanja online yang tidak
mereka percayai namun justru merchant-nya. Mereka takut ditipu, selain
itu kurangnya kredibilitas/reputasi yang diberikan oleh pasar semakin
memperburuk keadaan.
SARANA PEMBAYARAN
Tahun lalu, payment gateway
bisa dibilang nyaris tidak ada sama sekali. Namun kemudian muncul Doku
dan Unik, juga IndoMog yang merangkul beberapa mitra untuk penyebaran
konten. Dan juga beberapa payment gateway muncul dari bank, carriers,
dan produsen handset, tentunya akan semakin banyak penawaran yang datang
dari layanan pembayaran untuk digunakan oleh startup. Namun kita harus
menunggu dan mencoba layanan yang sudah ada, sampai menemukan yang cocok
dan bisa berjalan di Indonesia.
MOBILE
Mobile merupakan pasar
yang besar di Indonesia, namun belum ada perusahaan e-commerce yang
melakukan sesuatu yang signifikan bagi para pengguna mobile mereka,
kecuali perusahaan seperti Tokobagus, yang itu pun membutuhkan waktu
lama sebelum mereka meluncurkan sebuah aplikasi BlackBerry. Pasar para
pengguna e-commerce memang ada di mobile, namun sebagian besar
e-commerce startup lebih memperhatikan situs yang diakses dari desktop
mereka dibandingkan memberikan layanan yang bagus melalui mobile
shopping. Bila ada yang bisa memecahkan masalah ini, maka hal itu bisa
menjadi standar baru untuk perkembangan e-commerce.
SARANA LOGISTIK
Sebagian
besar e-commerce startup tidak memperhatikan poin ini, “kami hanya
menyediakan pasar, bukan logistik” adalah alasan klasik yang
disampaikan, namun bila sebuah perusahaan e-commerce ingin sukses,
logistik adalah hal yang wajib. Memang benar, Anda menjalankan
perusahaan “online”, namun e-commerce tetaplah COMMERCE (perdagangan)
yang menggunakan internet. Dan salah satu bagian dari perdagangan
tersebut adalah logistik, cara mendistribusikan dan mengirimkan barang
langsung ke pembeli! Hal ini merupakan permasalahan bagi sebagian besar
perusahaan, menemukan metode operasional dari awal hingga akhir, dari
ujung ke ujung, dari mulai merambah laman mencari barang, membayar,
keamanan dan pengiriman barang.
PERATURAN
Nah, ini yang
menyedihkan, di saat indutri bertumbuh dengan cepat, pemerintah
Indonesia sedang merencanakan untuk menerbitkan peraturan yang melarang
siapapun menangani pengiriman uang, dan hal ini bisa memperlambat
kemajuan industri. Kami baru saja mengetahui hal ini, dan akan
menuliskannya di artikel yang lain. Pasti menarik (ya, saya bersikap
sarkastik dalam hal ini).
Sumber : (http://dailysocial.net/2011/06/24/permasalahan-pada-dunia-e-commerce-di-indonesia/)