Pengertian
Client Server
Client-Server
adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu
jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri
dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam
suatu jaringan.
Dari diatas, kata
kuncinya adalah pada sistem client/server harus terdapat satu atau beberapa
server yang menyediakan layanan dan satu atau beberapa klien yang meminta
layanan tersebut (tidak perduli apakah kondisi tersebut berada pada sebuah
sistem jaringan ataupun stand-alone).
Istilah server di
sini bisa saja berupa komputer-komputer kelas server seperti IBM, HP, Compaq
dll. Atau juga berupa software yang dapat dikategorikan berdasarkan layanannya
misalnya web server, application server, file server, database server, terminal
server, mail server, dll.
Server bisa juga
berupa proses, seperti RPC Server yang terdapat pada sistem operasi server
seperti Novell, Windows NT, Linux dll. Lebih dalam lagi, pada kernel (inti)
sebuah sistem operasi juga banyak terdapat proses-proses yang bertanggung-jawab
menyediakan layanan-layanan agar hardware komputer dapat bekerja sebagai mana
mestiya.
Microsoft
menamakan proses tersebut services sedangkan keluarga Unix/Linux
menyebutnya daemons. Services/daemons tersebut umumnya menyediakan
manajemen memory, akses file/jaringan, serta penjadwalan (scheduling).
Server
adalah komputer
yang dapat memberikan service ke client, sedangkan client adalah
komputer yang mengakses beberapa service yang ada di server.
Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di server,
dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika
request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim
balasan berupa service yang dibutuhkan untuk saling berhubungan menggunakan
Socket.
- Karakteristik
Server
- Pasif
- Menunggu request
- Menerima request,
memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service
- Karakteristik
Client
- Aktif
- Mengirim request
- Menunggu dan
menerima balasan dari server
Socket
adalah sebuah endpoint
untuk komunikasi didalam jaringan. Sepasang proses atau thread berkomunikasi
dengan membangun sepasang socket, yang masing-masing proses memilikinya.
Socket dibuat dengan menyambungkan dua buah alamat IP melalui port tertentu.
Secara umum socket digunakan dalam client/server system, dimana
sebuah server akan menunggu client pada port tertentu.
Begitu ada client yang menghubungi server maka server akan
menyetujui komunikasi dengan client melalui socket yang dibangun.
- Model
Client-Server
Ada beberapa
model client/server yang penting untuk diketahui. Dimulai dari arsitektur
mainframe hingga arsitektur client/server.
-
- Arsitektur
Mainframe
Pada arsitektur
ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang
sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Melalui komputer
terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya
memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang
diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada
akhir tahun 1980-an.
-
- Arsitektur
File Sharing
Pada arsitektur
ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan
server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharing memiliki
keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file
yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi
lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
-
- Arsitektur
Client/Server
Karena
keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server.
Salah satu hasilnya yaitu berupa software database server yang menggantikan
software database berbasis file server. Dikenalkan pula RDBMS (Relational
Database Management System). Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat
terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi
hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang
peranan penting pada arsitektur client/server.
-
- Model
Two-tier
Model Two-tier
terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan: client (yang
meminta service) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
a.
a. User
Interface, yaitu antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
b. Manajemen
proses
c.Database
Model ini
memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk
dua lapisan.
-
- Model
Three-tier
Pada model ini
disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier.
Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic
dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi
tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil
prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan
adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query
semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat
ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software
yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft
Transaction Server) dan MIDAS.
Agent
Software
Agent adalah
entitas perangkat lunak yang didedikasikan untuk tujuan tertentu yang
memungkinkan user untuk mendelegasikan tugasnya secara mandiri, selanjutnya
software agent nantinya disebut agent saja. Agent bisa memiliki ide sendiri
mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu atau agenda
tersendiri. Agent yang tidak berpindah ke host lain disebut stationary
agent.
Karakteristik
dari Agen:
- Autonomy: Agent
dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung
oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan(environment). Untuk mencapai
tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki
kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi
keluar maupun ke dalam [Woolridge et. al., 1995].
- Intelligence,
Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar
minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence).
Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki:
internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge
base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi
dalam perubahan lingkungan.
- Mobility dan
Stationary:
Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang
merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berbeda
dengan stationary agent. Tetapi keduanya tetap harus memiliki
kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
- Delegation: Agent
bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user.
Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik
utama suatu program disebut agent.
- Reactivity: Kemampuan
untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada
dalam suatu lingkungan. Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user,
informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
- Proactivity
dan Goal-Oriented:
Sifat proactivity boleh dibilang adalah kelanjutan dari sifat reactivity.
Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,
tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus
diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki
tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan
yang diembannya (goal-oriented).
- Communication
and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan
user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan
masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain
adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS).
Bagaimanapun juga, untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam
menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin
[Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et
al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997]
adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset
mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk
mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Dan
masih terkait dengan komunikasi antar agent adalah Knowledge
Interchange Format (KIF).
Klasifikasi
Software Agent
- Klasifikasi
menurut Karakteristik yang Dimiliki
Menurut Nwana,
agent bisa diklasifikasikan menjadi delapan berdasarkan pada karakteristiknya.
a.
a. Collaborative
Agent: Agent yang
memiliki kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi antar agent dalam
kerangka Multi Agent System (MAS).
- Interface
Agent:
Agent yang memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan user,
melakukan fungsi monitoring dan learning untuk memenuhi
kebutuhan user.
- Mobile Agent: Agent yang
memiliki kemampuan untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, dan
secara mandiri melakukan tugas ditempat barunya tersebut, dalam lingkungan
jaringan komputer.
- Information
dan Internet Agent:
Agent yang memiliki kemampuan untuk menjelajah internet untuk
melakukan pencarian, pemfilteran, dan penyajian informasi untuk user,
secara mandiri. Atau dengan kata lain, memanage informasi yang ada di
dalam jaringan Internet.
- Reactive
Agent:
Agent yang memiliki kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan
lingkungan baru dimana dia berada.
- Hybrid Agent: Kita sudah
mempunyai lima klasifikasi agent. Kemudian agent yang
memiliki katakteristik yang merupakan gabungan dari karakteristik yang
sudah kita sebutkan sebelumnya adalah masuk ke dalam hybrid agent.
- Heterogeneous
Agent System:
Dalam lingkungan Multi Agent System (MAS), apabila terdapat dua
atau lebih hybrid agent yang memiliki perbedaan kemampuan dan
karakteristik, maka sistem MAS tersebut kita sebut dengan heterogeneous
agent system.
- Klasifikasi
menurut Lingkungan Dimana Dijalankan
- Desktop
Agent:
Agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer
(PC), dan berjalan diatas suatu Operating System (OS). Termasuk
dalam klasifikasi ini adalah:
- Operating
System Agent
- Application
Agent
- Application
Suite Agent
2.
Internet
Agent: Agent yang
hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugas memanage
informasi yang ada di Internet. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
- Web Search
Agent
- Web Server
Agent
- Information
Filtering Agent
- Information
Retrieval Agent
- Notification
Agent
- Service
Agent
- Mobile Agent
Bahasa
Pemrograman yang digunakan
Bahasa
pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari software agent, sangat
menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa
pemrorgaman yang sebaiknya di pakai [Knabe, 1995] [Brenner et al., 1998].
Diantaranya yaitu :
- Object-Orientedness:
Karena agent
adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent
adalah obyek yang aktif, maka juga agent harus diimplementasikan kedalam
pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).
- Platform
Independence:
Seperti sudah
dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diberbagai
lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk
implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program
tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).
- Communication
Capability:
Pada saat
berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network
environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik.
Sehingga diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupport pemrograman yang
berbasis network dan komunikasi.
- Security:
Faktor keamanan
(security) adalah factor yang sangat penting dalam memilih bahasa pemrorgaman
untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan
bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent
bergerak dengan aman.
- Code
Manipulation:
Beberapa aplikasi
software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime, sehingga
diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yang dapat menangani masalah
runtime tersebut.
Dari
karakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang layak
untuk mengimplementasikan software agent adalah sebagai berikut :
- Java
- Telescript
- Tcl/Tk,
Safe-Tcl, Agent-Tcl
Sistem Operasi
Terdistribusi
Sistem
operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem
terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen
terhubung dalam satu jaringan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil
secara lebih, terutama dalam:
- file system
Ø name space
Ø Waktu pengolahan
Ø Keamanan
Ø Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan
sekunder, dan perangakat
keras
Proses:
- Dijalankan
secara bersamaan (execute concurrently)
- interaksi untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama
-
mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim
melalui jaringan
komunikasi
FUNGSI
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
- Komputer
(Resource Manager).
Semua komponen
yang memberikan fungsi (manfaat) atau dengan pengertian lain adalah semua yang
terdapat atau terhubung ke sistem komputer dapat untuk memindahkan, menyimpan,
dan memproses data, serta untuk mengendalikan fungsi-fungsi tersebut.
Sumber daya pada
sistem komputer, antara lain :
- Sumber daya
fisik
Seperti keyboard,
bar-code reader, mouse, joystick, lightpen, track-ball, touchscreen, pointing
devices, floppy disk drive, hard-disk, tape drive, optical disk, CD ROM drive,
CRT, LCD, printer, modem, ethernet card, PCMCIA, RAM, cache memory, register,
kamera, sound card, radio, digitizer, scanner, plotter, dan sebagainya.
- Sumber daya
abstrak
Seperti Semaphore
untuk pengendalian sinkronisasi proses-proses, PCB (Process Control Block)
untuk mencatat dan mengendalikan proses, tabel segmen, tabel page, i-node, FAT,
file dan sebagainya.
Salah satu
keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan
dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang
mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat
prosesor-prosesor yang lain.
Fitur unik yang
dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan
implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan
berdampak terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada
salah satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak
seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.
Sistem operasi
terdistribusi biasanya berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi
jaringan. Sistem ini biasanya digunakan user untuk proses networking. Uses
dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antara titik baik secara
LAN maupun WAN.
KOMPONEN INTI SO
- Komponen
sistem operasi terdiri dari:
manajemen proses,
Ø manajemen memori utama,
Ø manajemen berkas,
Ø manajemen sistem I/O,
Ø manajemen penyimpanan sekunder,
Ø sistem proteksi,
Ø jaringan dan
Ø Command-Interpreter System.
Penjelasan pada
komponen – komponen inti system operasi asdalah sebagai berikut:
Manajemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses
membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya
tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat
I/O. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan manajemen proses seperti:
• Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
• Menunda atau melanjutkan proses.
• Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
Manajemen Memori
Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan
jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama
berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau
perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara
(volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan. Sistem operasi
bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
memori seperti:
• Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang
menggunakannya.
• Memilih program yang akan di-load ke memori.
• Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat
kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer
dibutuhkan secondary storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak
data. Contoh dari secondary storage adalah harddisk, disket, dll. Sistem
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk
management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan
disk.
Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga
operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh:
pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk,
CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
• Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
• Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien
(antrian dsb.).
• Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat
keras I/O tertentu.
Manajemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat
berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis
(direktori, volume, dll.).
Sistem operasi bertanggung-jawab:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh
program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.
Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau
clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut
terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses
pengguna ke bermacam sumber-daya sistem.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
• Computation speed-up.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
Command-Interpreter
System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang
membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut:
control-card interpreter, commandline interpreter, dan UNIX shell.
Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu system operasi ke sistem
operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang
ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
Konsep
Dasar Proses Dalam Sistem Operasi
Proses dalam
sistem operasi adalah suatu bagian dari program yang berada pada status
tertentu dalam rangkaian eksekusinya. Di dalam bahasan Sistem Operasi, kita
lebih sering membahas proses dibandingkan dengan program. Pada Sistem Operasi
modern, pada satu saat tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya
satu bagian saja dari program tersebut. Sedangkan bagian lain dari program
tersebut tetap beristirahat di media penyimpan disk. Hanya pada saat dibutuhkan
saja, bagian dari program tersebut dimuat di memory dan dieksekusi oleh
prosesor. Hal ini akan sangat menghemat pemakaian memori.
Secara informal;
proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari kode
program, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga
termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada
program counter dan isi dari daftar prosesor/ processor’s register. Suatu
proses umumnya juga termasuk process stack, yang berisikan data temporer
(seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah
data section, yang berisikan variabel global.
Kami tekankan
bahwa program itu sendiri bukanlah sebuah proses; suatu program adalah satu
entitas pasif; seperti isi dari sebuah berkas yang disimpan didalam disket,
sebagaimana sebuah proses dalam suatu entitas aktif, dengan sebuah program
counter yang mengkhususkan pada instruksi selanjutnya untuk dijalankan dan
seperangkat sumber daya/ resource yang berkenaan dengannya.
Walau dua proses
dapat dihubungkan dengan program yang sama, program tersebut dianggap dua
urutan eksekusi yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa pengguna dapat
menjalankan copy yang berbeda pada mail program, atau pengguna yang sama dapat
meminta banyak copy dari program editor. Tiap-tiap proses ini adakah proses
yang berbeda dan walau bagian tulisan-text adalah sama, data section
bervariasi. Juga adalah umum untuk memiliki proses yang menghasilkan banyak
proses begitu ia bekerja.
Process
State
Status proses
selalu berubah-ubah selama suatu program dieksekusi atau dijalankan. Beberapa
status tersebut ialah :
- New : proses
baru diciptakan
- Running :
proses sedang dijalankan
- Waiting :
proses sedang menunggu suatu kondisi tertentu untuk bisa berjalan.
(misalkan menunggu respon dari perangkat I/O)
- Ready :
proses menunggu untuk dilayani processor
- terminated :
proses telah menyelesaikan eksekusi.
Process Control Block (PCB)
Sistem operasi
membutuhkan banyak informasi mengenai proses guna pengelolaan proses. Semua
informasi ini ada pada PCB. PCB mengandung beberapa informasi seperti berikut :
- Process
State >> berisi informasi status proses.
(new,running,waiting,ready,terminated)
- Program
counter >> berisi informasi mengenai alamat instruksi yang akan
digunakan selanjutnya.
- CPU register
>> berisi register2 CPU apa saja yang digunakan
- CPU
scheduling information >> berisis penjadwalan proses beserta
algoritmanya
- Memory
management information >> berisi informasi tentang berapa jumlah
memory yang digunakan, limit register, tabel segment, dll berkenaan dengan
penggunaan memory.
- I/O status
information >> berisi informasi tentang perangkat apa saja yang
digunakan dalam proses
- Accounting
>> berisi informasi tentang statistik eksekusi proses seperti waktu
yang diperlukan, jumlah proses, dll.
Konsep
Dasar Thread Dalam Sistem Operasi
Thread dalam
sistem operasi dapat diartikan sebagai sekumpulan perintah (instruksi) yang
dapat dilaksanakan (dieksekusi) secara sejajar dengan ulir lainnya, dengan
menggunakan cara time slice (ketika satu CPU melakukan perpindahan antara satu
ulir ke ulir lainnya) atau multiprocess (ketika ulir-ulir tersebut dilaksanakan
oleh CPU yang berbeda dalam satu sistem).
Ulir sebenarnya
mirip dengan proses, tapi cara berbagi sumber daya antara proses dengan ulir
sangat berbeda. Multiplethread dapat dilaksanakan secara sejajar pada sistem
komputer. Secara umum multithreading melakukan time-slicing (sama dengan
time-division multipleks), di mana sebuah CPU bekerja pada ulir yang berbeda, di
mana suatu kasus ditangani tidak sepenuhnya secara serempak, untuk CPU tunggal
pada dasarnya benar-benar melakukan sebuah pekerjaan pada satu waktu.
Thread saling
berbagi bagian program, bagian data dan sumber daya sistem operasi dengan
thread lain yang mengacu pada proses yang sama. Thread terdiri atas ID thread,
program counter, himpunan register, dan stack. Dengan banyak kontrol thread
proses dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan pada waktu yang sama.
Program yang
dieksekusi :
a.Proses berat
(heavyweight) => proses tradisional
b.Proses ringan
(lightweight) => THREAD
Thread terdiri
dari ID thread, program counter,himpunan register dan stack. Thread dapat
melakukan lebih dari satu pekerjaan pada waktu yang sama (multithreading).
Thread bekerja sama dengan thread lain dalam penggunaan bagian kode, bagian
data, dan resource. Dengan penggunaan thread CPU dapat secara ekstensif di
antara peer thread tanpa menggunakan manajemen memori.
Keuntungan
penggunaan thread :
>Tanggap
>Pemberdayaan
resorce
>Ekonomis
>Pemberdayaan
arsitektur multiprocessor
Single
thread dan multi thread
1.Single thread
>> process hanya mengeksekusi satu thread saja pada satu waktu
2.Multi thread
>> process dapat mengeksekusi sejumlah thread dalam satu waktu.
Model
Multithread
Sebelumnya, perlu
diketahui apa itu user thread dan kernel thread.
User thread
>> pengelolaan thread dilakukan oleh user level (pengguna)
Kernel thread
>> pengelolaan thread dilakukan oleh kernel komputer User tidak dapat
menginterupsi.
Model-model
multithreading :
- Many to one.
- Beberapa thread
user-lever dipetakan ke dalam single kernel thread
- Penggunaannya
pada sistem tidak memerlukan dukungan kernel thread
- One to one
- Setiap
user-level thread dipetakan ke kernel thread.
- Contoh :
Windows 95/98/NT/2000
- Many to many
- Membolehkan
setiap user-level thread dipetakan ke banyak kernel thread
- Membolehkan
sistem operasi membuat sejumlah kernel thread
- Contoh :
Windows NT/2000 dengan paket ThreadFiber 10, Solaris 2.
Contoh thread :
- Java Thread,
Java threads dikelola oleh JVM dan biasanya dilaksanakan dengan menggunakan
benang model yang disediakan oleh OS. Java threads dapat digunakan untuk
Memperluas kelas Thread dan Pelaksanaan Runnableinterface.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar